Thursday, June 11, 2009

TERAPI PENGGANTI HORMON
(HORMONE REPLACEMENT THERAPY)
By. Wianti Aisyah
I. PENDAHULUAN
Pada tahun 2000, diperkirakan 20 juta perempuan akan menjadi menopause di Amerika. Dalam kehidupan wanita, hidup ini adalah perubahan yang mengarah ke simpati dan perawatan untuk beberapa gejala yang terkait dengan perubahan ini.
Rutin resep untuk estrogens medroxyprogesterone acetate gagal mengambil kebutuhan individu, latar belakang dan gaya hidup menjadi pertimbangan. Dalam banyak kasus, perempuan yang ditawarkan standar merek, satu-ukuran-cocok-semua terapi perawatan medis ketika berusaha untuk baik secara fisik dan emosional gejala yang terkait dengan perubahan hormonal ini terjadi dalam tubuh wanita.

Dikelola dengan hati-hati pada waktu restraints praktisi kesehatan dapat menghabiskan waktu dengan pasien, maka perempuan tidak menerima perawatan yang mereka butuhkan dan mereka yang berhak.
Menopause adalah proses biologis yang alami, bukan penyakit. Walaupun dihubungkan dengan perubahan hormon, fisik dan psikososial, menopause bukanlah akhir dari masa muda atau seksualitas. Setiap wanita menghadapi menopause dengan cara berbeda dan mengalaminya di usia berbeda pula. Namun menopause paling umum terjadi pada rentang usia 45 - 55 tahun. Prosesnya sendiri dimulai secara alami ketika ovarium kita mulai mengurangi produksi estrogen dan progesteron yaitu hormon-hormon yang mengatur siklus ovarium dan menstruasi.

1.1. Menopouse dan Risiko Kanker Payudara
Banyak wanita yang mengalami penambahan berat badan selama transisi menuju masa menopause. Lemak yang tadinya berkonsentrasi di pinggul dan paha akan merayap naik ke atas pinggang dan perut. Jika termasuk salah satu wanita yang tengah menyongsong menopause, kurangi asupan makanan antara 200 sampai 400 kalori sehari dan imbangi dengan olahraga rutin.

Mengendalikan berat badan amatlah penting. Kenaikan berat badan pasca menopause ternyata terkait erat dengan peningkatan risiko kanker payudara. Pada studi yang dimuat di jurnal American Medical Association edisi juli 2006 ditemukan, wanita yang mengalami penambahan berat badan 10 kg atau lebih pasca menopause menghadapi peningkatan risiko kanker payudara sebanyak 18%. Sementara, wanita yang melar 27kg sejak usia 18 tahun sampai menginjak menopause menghadapi peningkatan risiko kanker payudara hingga 45%.

Untungnya, menurunkan berat badan terbukti dapat membantu. Penurunan berat badan setidaknya 10 kg sebelum menopause akan mengurangi risiko kanker payudara sekitar 16%. Sementara penurunan setidaknya 10 kg berat badan setelah menopause akan mengurangi risikonya hingga 23%. Jika berat badan ideal dapat dipertahankan pasca menopause, risiko akan berkurang hingga 57%.

Selain kanker payudara, datangnya menopause biasanya juga disertai risiko penyakit jantung (karena berkurangnya kadar estrogen), osteoporosis (karena merosotnya densitas tulang) dan kebocoran urin atau urinary incontinence (karena jaringan vagina dan uretra kehilangan elastisitasnya). Karenanya penting bagi wanita menopause untuk menjadwalkan check rutin, tentu atas petunjuk dokter.

1.2. Merokok dan Gejala Menopause
Penelitian yang dipublikasikan oleh American Journal of Public Health edisi juli 2006 menemukan, wanita yang memiliki kelebihan berat badan dan wanita yang merokok lebih rentan mengalami gejala-gejala menopause yang tak nyaman. Merokok juga dapat mempercepat datangnya menopause.

Pada akhir usia 30-an, jumlah progesteron yang diproduksi tubuh berangsur-angsur berkurang, dan sel telur yang masih ada di ovarium akan berkurang kemungkinannya untuk dibuahi. Akhirnya mentruasi akan berhenti, dan tidak lagi bisa hamil karena proses ini memakan waktu bertahun-tahun, menopause biasanya dibagi menjadi dua tahap: pre menopause (berlangsung sekitar 5 tahun atau lebih lama, saat mulai mengalami tanda-tanda dan gejala menopause, walaupun masih berovulasi) dan pasca menopause (setelah 12 bulan berlalu tanpa mentruasi).

1.3. Gejala Menopause
Perubahan fisik dan emosi. Pada awalnya, mentruasi Anda akan menjadi tidak teratur. Mentruasi dapat berhenti secara mendadak, atau menyedikit secara bertahap, atau semakin banyak kemudia berhenti total. Sejalan dengan berkurangnya level estrogen, jaringan dinding vagina dan uretra (saluran pada kandung kemih) juga menjadi lebih kering, lebih tipis dan lebih tidak elastis.

Gejala paling khas dari menopause adalah hot flas. Ketika level estrogen menurun drastis, pembuluh darah akan melebar secara cepat, sehingga kulit meningkat. Ini memunculkan perasaan yang menjalar naik dari dada ke bahu, leher dan kepala. Wanita yang memasuki masa menopause pun cenderung mengalami gangguan tidur dan banyak berkeringat di malan hari. Ini dapat mempengaruhi mood dan kesehatan secara umum.

Dari segi fisik, akan mengalami perubaan pada payudara, penipisan rambut dan bertambahnya kerutan di kulit. Muncul pula bulu-bulu kasar yang tumbuh didagu, atas bibir, dada dan perut. Sementara dari segi emosional dan kognitif, mungkin akan lebih mudah tersinggung, mudah lelah dan mengalami kurangnya daya ingat dan konsentrasi.

1.4. Pro Kontra Terapi Pengganti Hormon
Terapi pengganti hormon adalah langkah untuk meringankan gejala menopause yang paling popular, tetapi juga paling kontroversial. Pada terapi pengganti hormon ini, wanita pasca menopause diberikan hormon estrogen saja atau kombinasi estrogen dan progesteron untuk mengganti hormon yang tak lagi diproduksi tubuh.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, terapi pengganti hormon justru dapat memberikan perlindungan terhadap risiko penyakit jantung. Kuncinya adalah pemilihan waktu yang tepat.
Jika terapi pengganti hormon diberikan pada awal menopause, kandungan estrogen di dalamnya membantu mencegah terbentuknya plak di pembuluh darah. Sebaliknya jika terlambat, plak yang sudah terbentuk dapat pecah, sehingga mencetus penyumbatan pembuluh darah dan serangan jantung.


1.5. Terapi Alternatif
Jika tetap ragu untuk mendapatkan terapi pengganti hormon, bisa jadi akan berpaling ke perawatan alternatif. Walaupun banyak yang mengklaim bahwa perawatan alternatif dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan gejala menopause, sebenarnya belum ada penelitian mendalam mengenai hal ini.

Penelitian tentang perawatan alternatif seperti konsumsi black cosh, vitamin E, kaya dan phytoesterogen (dari tumbuhan seperti kedelai dengan aktivitas seperti hormon estrogen) tidak menawarkan hasil yang konsisten dan memuaskan.
Karena itu berhati-hatilah jika menggunakan suplemen-suplemen ini dalam jangka panjang. Suplemen kedelai jika digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan endomentrial hyperplasia (penebalan dinding bagian dalam rahim abnormal).

Jika tetap menginginkan perawatan alternatif untuk meredakan gejala menopause, mungkin akupunktur bisa jadi pilihan. Studi terbaru yang dimuat dalam jornal Fertility and Sterility edisi bulan September 2006 menyatakan, grup wanita yang menerima terapi akupunktur merasa gejala hot flash mereka tidak separah ketika sebelum mendapatkan terapi ini. Dengan berkurangnya hoth flash, tidur mereka juga semakin nyenyak.

II. DEFINISI
HRT adalah terapi penggantian estrogen dan melibatkan perawatan menggunakan nomor yang berbeda estrogens yang tersedia. HRT adalah terapi hormon pengganti dan melibatkan kombinasi hormon, termasuk estrogens, progestins dan bahkan androgens. Hormon alami (bio- identical) adalah merujuk kepada mereka yang identik dengan yang dibuat dalam tubuh manusia dan ada yang sama persis struktur kimia.
Tanaman yang merujuk kepada mereka yang hormon kimianya berasal dari precursors ditemukan di kentang atau tanaman kedelai. Kimia, akan mempunyai struktur kimia yang sama seperti orang-orang yang sintesis secara total.
Sintetis (paten, Konvensional, Artificial) hormon mereka yang biasanya tidak ditemukan pada manusia dan kimia yang berbeda dari manusia hormon yang terjadi secara alami. Mereka tidak identik dalam struktur atau kegiatan yang mereka alami hormon dirancang untuk meniru.
Alami hormon yang termasuk estrone (E1), estradiol (E2), estriol (E3), progesterone, testosterone, dehydroepiandrosterone, pregnenolone dan androstenedione. Pada manusia, yang adalah estrogens terutama terdiri dari 10-20% estradiol (E2), 10-20% estrone (E1), dan 60-80% estriol (E3). Untuk perbandingan, Premarin terdiri 5-19% dari estradiol (dan lainnya), 75-80% estrone dan 6-15% equilin.

III. SIKLUS MENSTRUASI
Di dalam kehidupan wanita, diantara masa pubertas dan menopause, siklus menstruasi merupakan suatu keadaan umum dan terprediksi serta dapat dibagi menjadi 7 fasa, perkiraan panjangnya setiap jumlah hari dapat dilihat pada table 1. Pada setiap fasa yang berbeda dalam suatu siklus, terdapat perubahan konstan pada kuantitas dari esterogen, progesterone, LH dan FSH pada tubuh.
Hormone esterogen bertanggungjawab pada pertumbuhan normal dan perkembangan organ seksual wanita, mengatur karakteristik seks sekunder, meningkatkan pembelahan dan pertumbuhan sel di dalam tubuh, memproteksi kehilangan massa tulang dan memproteksi penyakit hati.

Progesterone :
1. Merupakan hormone penting untuk menaikkan secret dari uterin endometrium (menetralkan aksi penyuburan esterogen)
2. Merupakan komponen untuk mengatur kehamilan (mengatur aliran uterin dan penurunan kontraksi uterin)
3. Mempersiapkan pengeluaran air susu untuk laktasi, menstimulasi osteoblas untuk membentuk tulang baru (kenaikan massa tulang dan densitas)
4. Merupakan metabolic untuk hormone lainnya.
Testoteron menyebabkan tingginya libido, memproteksi kardiovaskular (kolesterol rendah), mengokohkan bangunan tulang (kenaikan retensi kalsium) dan memperbaiki level energy dan kesiapan mental.
Esterogen, progestin, dan androgen merupakan hormone penting yang memproduksi sejumlah gerakan fisiologis. Hormone-hormon ini akan menyediakan kebutuhan perkembangan normal dan pendewasaan. Sebagai salah satu penyebab perubahan dari anak-anak menjadi remaja, hormone tersebut bertanggungjawab terhadap banyak perubahan fisiologis menuju keremajaan. Ketika ada pada masa remaja, hormone ini selalu dijaga agar seimbang tapi dapat juga dimodifikasi menjadi hormone tambahan, sebagai suatu kontrasepsi. Selain itu, kehidupan remaja umumnya dikarakterisasi oleh level sirkulasi dari hormone tersebut.
Sebagai salah satu kelanjutan pendewasaan, hormone tersebut umumnya akan mulai menurunkan kenormalan dan merubah bagian tubuh remaja untuk mempersiapkan pendewasaan lebih lanjut. Perubahan tersebut umumnya akan menurunkan hormone yang akan menyebabkan terjadinya perubahan menuju menopause. Sebagian besar berfikir menopause hanya relative pada wanita, ternyata perubahan ini juga terjadi pada pria pada saat waktu hidup yang sama.

Gejalanya sering dihubungkan dengan perubahan yang tidak nyaman pada banyak kasus pasien dan pencariaan pertolongan medis. Sejak hormone pada tubuh diproduksi dan direspon secara umum untuk mengeluarkan estradiol, estriol, estron, progesterone, dan testoteron, selanjutnya akan dihentikan juga secara alami dan penggantiannya dapat dihentikan dengan “terapi penggantian hormone alami”. Ini dibandingkan terhadap esterogen, progestin dan androgen lain yang tersedia secara komersial hasil dari modifikasi produk, meskipun sumbernya masih berasal dari hewan (bukan manusia).

IV. TAHAPAN KEHIDUPAN WANITA

Gejala Awal
Premenopause
Premenopause terjadi pada awal-awal periode menstruasi dan dicirikan dengan naik-turunnya jumlah hormone-hormon estrogen, progresteron, luteinizing hormone, dan hormone penstimulasi folikel. Gejala-gejala yang akan dirasakan oleh seorang wanita pad masa premenopause diantaranya gangguan menstruasi, rasa panas dan berkeringat pada malam hari. Konsentrasi berkurang, percaya diri, menururn, merasa tidak dihargai dan menjadi pelupa.
Premenopause adalah masa sebelum menopause yang dapat ditandai dengan itmbulnya keluahn-keluhan klimakterium (masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun) dann periode pendarahan uterus yang bersifat tidak teratur. Dimulai sekitar usia 40 tahun. Pendarahan terjadi karena menurunnya kadar estrogen , insufisiensi korpus luteum dan kegagalan proses ovulasi. Sehingga bentuk kelainan haid dapat bermanbifestasi seperti amenorrhoe, polimenorrhoe, serta hipermenorrhoe.

Gejala Lanjut
Perimenopause
Perimenopause adalah masa menjelang dan setelah menopause sekitar 50 tahun. Keluhan sistematik berkaitan dengan vasomotor. Keluhan yang sering dijumpai adlah berupa gejolak panas (hot flushes), berkeringat banyak, insomnia , depresi, serta perasaan mudah tersinggung. Perimenopause terjadi karena adanya perubahan sekresi hormone. Tahap ini disebut juga periode dominasi estrogen.

Menopause
Menopause yang merupakan masa penghentian menstruasi bukan berarti selalu menjadi permasalahan penyakit.

Pascamenopause
Pascamenopause adalah masa yang ebrlangsung kurang lebih 3-5 tahun setelah menopause. Keluhan local pada system urogenital baian bawah , atrofi vulva dan vagina menimbulkan berkurangnya produksi lender/ timbulnya nyeri senggama.

V. TANDA DAN GEJALA MENOPAUSE
Tubuh wanita akan mengalami siklus hormonal sebagai berikut :
Bayi : ada pengaruh hormone estrogen progesterone dari sang ibu.
1. Anak (7-12) : panca indera belum berpengaruh.
2. Pubertas (13-170 ; Pancaindra berperan, siklus menstruasi berjalan
3. Pincang/tanpa ovulasi : hormone estrogen dominan dn pertumbuhan seks sekunder baik
4. Reproduksi (17-45) : Pancaindera berperna baik; siklus menstruasi teratur 26-36 hari; menstruasi dengan ovulasi; tanda seks sekunder matang dan siap untuk berfungsi.
5. Klimakterium/Premenopause (46-50): fungsi ovarium turun;estrogen dan progesterone berfluktuasi dehingga menstruasi tak teratur
6. Menopause (50-55): ovarium tak berfungsi; kadar estrogen makin turun.
7. Pasca menopause (post menopause) ( di atas 55 atau 2 tahun setelah menopause): kadarestrogen sangat rendah
8. Senium (di atas 60) L beradaptasi terhadap hidup tanpa estrogen,biasanya gejala psikosomatik menonjol.
Tanda dan Gejala Menopause
Berdasarkan Tabel 2 : Gejala yang disebabkan penurunan estrogen diantaranya
1. Anxiety (gelisah)
2. Depression (Stress)
3. Dry skin (kulit kering)
4. Headache (sakit kepala)
5. Heart palpitations (Jantung berdebar-debar)
6. Hot flashes
7. Inability to reach orgasm(Tidak mampu bersyahwat/nafsu)
8. Lack of menstruation
9. Memory loss (Hilang ingatan)
10. Mood swings
11. Night sweats (Berkeringat di malam hari)
12. Painful intercourse
13. Shortness of breath (Nafas pendek)
14. Sleep disorders
15. Vaginal dryness (Kekeringan vagina)
16. Vaginal shrinkage
17. Yeast infections

Berdasarkan Tabel 3 : Gejala yang disebabkan penurunan progesteron diantaranya
1. Acne (Jerawat)
2. Asthma (asma)
3. Anxiety (Gelisah)
4. Bloating (Pembengkakan)
5. Cramps (Kejang atau kram)
6. Depression (Stress)
7. Early menstruation (Menstruasi dini)
8. Emotional swings (Emosi sulit diatur)
9. Food cravings (Nafsu makan meningkat)
10. Fuzzy thinking (Pikiran kabur/ tidak jelas)
11. Headache (Sakit kepala)
12. Inability to concentrate (Sulit berkonsentrasi)
13. Insomnia(Sulit tidur)
14. Irritability
15. Low libido (gairah seks rendah)
16. Moodiness (Mood menurun)
17. Painful breasts (Nyeri payudara)
18. Painful joints
19. Swollen breasts(Pembengkakan payudara)
20. Weight gain (Bertambah gemuk)

Menopause bukan merupakan penyakit, melainkan hal yang akan terjadi secara alami pada wanita yang dapat memungkinkan peningkatan resiko, slah satunya penyakit jantung, khususnya infark mycocardialb dan angina. Selain itu osteoporosis juga termasuk maslah kesehatan yang terpengaruh, begiu juga atropi vagina dan penyakit Alzheimer.

VI. TREATMENT
Penyembuhan atau perlakuan “menopause” adalah mencari suatu jawan yang sukar dipahami untuk ketidakseimbangnya hormone dalam tubuh.
Beberapa kaidah dapat digunakan sehubung dengan HRT (Hormone Replacement Therapy) :

1. Tidak ada jawaban yang sederhana atau pendekatan yang pasti terhadap HRT
2. Perlakukan setiap pasien secara individual
3. HRT merupakan hal yang sulit dan memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk penyembuhanya.
4. Generally, one cannot successfully treat hormone imbalance with hormones alone.
Tujuan digunakanya HRT adalah :
1. Mengurangi gejala yang ditimbulkan akibat berkurangnya produksi hormone dalam tubuh
2. Menempatkan kembali “hormones” menjadi sesuatu yang dapat menghasilkan manfaat yang luas.
3. Mengembalikan produksi hormone yang normal dalam tubuh
4. Meniru proses tubuh secara natural dan normal.
Keuntungan menggunakan HRT secara natural adalah :
1. Meminimalisir gejala menopause sebagai pencegahan terhadap osteoporosis
2. Meningkatkan “lipid profiles”
3. Mengurangi resiko terjadinya “heart disease”
4. Mengurangi resiko terjadinya kanker payudara
5. Pencegahan untuk Alzheimer’s disease

VII. HORMON DAN DOSIS
Dosis setelah menopous secara garis pedoman dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasien dan apa yang terdapat pada pedoman tersebut. Setiap pasien harus memperkirakan kondisi perseorangan,dosis dan mengikuti pedoman tersebut. Dosis untuk double estrogen dan triple estrogen biasanya antara 0,625 sampai 5 mg yang diberikan satu atau dua kali sehari. Untuk progesteron biasanya digunakan dosis antara 25 sampai 200 mg perhari. Untuk testosteron sering digunakan dosis antara 0,25 sampai 2 mg perhari. Dengan kata lain, dosis ini dapat diperkecil atau ditingkatkan berdasarkan respon dari pasien dan dosis yang dapat digunakan. Untuk double estrogen terdiri dari campuran 80% estriol dan 20% estradiol. Untuk triple estrogen terdiri dari 80% estriol dan 10% estradiol dan 10% estron.

Berbagai rute pemberian yang sering digunakan adalah secara oral, transdermal, nasal, vaginal, sublingual, bukkal, dan lainnya. Pada pemberian secara oral seperti kapsul rute pelepasan dari hormon sering diperlambat dengan menggunakan suatu polimer sellulosa yang berbentuk seperti gel ketika kapsul larut(terapsobsi) pada kulit. Secara perlahan gel akan melepaskan hormon setelah beberapa jam dan ini akan memperkecil ketinggiaan puncak yang dapat terjadi ketika suatu zat pengisi (laktosa) digunakan dan obat dilepaskan dengan cepat.

Penyampaian secara transdermal dari hormon steroid menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan dengan model pemberian yang lainnya; yaitu secara normal dapat digunakan dengan jumlah kecil pada hormon untuk memberikan efek yang lebih lama dengan menghindari reaksi kimia atau penguraian metabolik dari obat yang dapat terjadi pada sistem gastrointrastinal. Bagaimanapun, tidak adanya jarak kontol yang besar untuk mengawasi efek farmakokinetik dan efek biologi pada aplikasi progesteron transdermal,membuat ini penting untuk mengawasi pasien pada kehidupan sehari-hari.

Estradiol adalah suatu steroid esterogen yang terjadi secara alami yang berwarna putih atau krem, kristal kecil atau serbuk kristal, tidak berbau, higroskopis dan praktis tidak larut dalam air, tetapi larut pada 35,7 mg/ml alkohol pada suhu 25 C. Pada tubuh, estradiol dapat dioksidasi secara reversibel menjadi estron. Kedua estradiol dan estron ini dapat diubah menjadi estriol. Biasanya, estradiol tidak digunakan secara oral jalar pertama metabolisme hati. Estradiol merupakan indikasi pada pengobatan atropik vaginitis, atropik otot pada vulva, gejala menopous, hipogonadismo wanita, ovariektomi, kegagalan primer ovarium, kanker dada yang tidak dapat dibedah, kanker prostat yang tidak dapat dibedah, gejala vasomotor ringan yang berhubungan dengan menopous.

Estriol merupakan estrogen yang terdapat secara alami yang diklaim memiliki aksi selektif terhadap cerviks, vagina dan vulva dan memiliki efek yang relatif kecil terhadap endometrium. Sering diberikan dalam kombinasi dengan estron dan estradiol pada terapi penggantian estrogen. Berupa kristal putih yang praktis tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol dan minyak sayur. Di dalam tubuh, secara bolak-balik estradiol dioksidasi menjadi estron dan baik estradiol dan estron dapat diubah menjadi estriol.

Estron merupakan estrogen steroid yang terdapat secara alami yang didapat dari kuda yang sedang hamil atau ubi meksiko (Dioskorea). Terdapat dalam ukuran yang kecil, kristal putih atau krim putih, kristal putih yang tidak berbau dan praktis tidak larut dalam air. Larut dalam lebih dari 4mg/ml alkohol dan larut dalam minyak sayur. Di dalam tubuh, secara bolak-balik estradiol dioksidasi menjadi estron dan baik estradiol dan estron dapat diubah menjadi estriol.
Progesteron merupakan progestrin yang terdapat secara alami, yang terdapat dalam bentuk krim berwarna putih, serbuk kristal yang praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol, dan sedikit larut dalam minyak sayur, dan terdapat dalam bentuk polimorfisa yang meleleh pada suhu 121˚C. Progesteron secara ekstensif dimetabolisme di hati dan biasanya tidak diberikan secara oral, dengan beberapa pengecualian. Disimpan dalam wadah yang kedap udara, dan terlindung dari cahaya.

Testoteron terdapat dalam krim putih atau kristal putih, serbuk kristal yang tidak berbau dan stabil di udara. Praktis tidak larut dalam air, larut 1g dalam 5ml etanol, dalam 2 ml kloroform, dan dalam 100 ml eter. Testosteron juga larut dalam minyak sayur. Melebur pada suhu 153°C dan 157°C. Testosteron mengalami degradasi oleh cahaya. Testosteron tidak termasuk bioavailable jika diberikan secara oral, tetapi dapat diabsorbsi ketika diberikan secara sublingual. Perbedaan Ester dari testosteron adalah terhidrolisis menjadi bentuk testosteron bebas dan, setelah itu dimetabolisme dengan jalan yang sama seperti testosteron. Testosteron diindikasikan sebagai pengganti androgen untuk pelambatan pubertas pada pria, sakit pada dada di postpartum, penelanan, kanker yang tidak dapat dibedah, hipogonadisme pada pria.

Efek samping dari HRT tercantum dalam Tabel 4 dan sering bisa diminimalkan oleh perubahan dosis. Penting untuk menentukan apakah efek samping jika estrogen atau progesteron terkait dan sesuai dengan penyesuaian yang dibuat. Penyesuaian dalam dosis masing-masing, harus mempunyai cukup waktu untuk direspon oleh pasien sebelum penyesuaian lain.

VIII. KONSELING PASIEN
Berkaitan dengan keberhasilan merawat pasien monopause, yang mengambil waktu untuk pendidikan menyeluruh dimulai dengan penilaian pasien. Seorang pasien harus tahu sejarahnya dan sejarah keluarganya (keberadaan dari kanker payudara, osteoporosis atau penyakit kardiovaskular).
Masing-masing file harus diperbaharui pada setiap pasien. Rekomendasi untuk diet penting dan harus mencakup pengurangan lemak dan mengkonsumsi banyak sayur-sayuran segar, kacang dan gandum. Komponen penting lainnya adalah latihan yang membantu untuk membuat tulang lebih kuat, dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan, menurunkan kegelisahan dan benar-benar dapat mengurangi banyak gejala PMS dan monopause.

IX. PEMASARAN HRT
Program pendidikan juga dapat diberikan kepada dokter dan perawat. Materi promosi tentang pendidikan program dapat diberikan ke perkumpulan wanita. Seminar formal ataupun yang informal telah sangat sukses dalam mempresentasikan topik ini. Ahli farmasi yang memberikan seminar ini biasanya dimulai dengan singkat kisah kefarmasian mereka, pentingnya aspek hukum, tujuan dari estrogens, progestins dan androgens, dan kepatuhan dan masalah kompensasi dan asuransi penagihan. Ini biasanya diikuti oleh seorang-seorang pada konsultasi pribadi. Setelah konsultasi pribadi, banyak ahli farmasi yang menindaklanjuti komunikasi dengan dokter dan / atau perawat melalui telepon atau fax.

File Pasien
Suatu konsultasi adalah satu cara yang sangat baik untuk memulai proses dari tinjauan ulang sejarah pasien dan pemakaian suatu bagan gejala. Selain itu, hasil laboratorium
dapat disimpan dalam grafik ini. Sementara itu untuk tes laboratorium
seperti tingkat serum, air liur dan air seni mereka melakukan pemantauan pasien di tempat evaluasi, mereka memiliki keterbatasan. Namun, dengan menggunakan analisis di laboratorium klinis dengan bantuan apoteker dapat merekomendasikan dosis awal dan dosis penyesuaian dari penggantian hormon untuk pasien. Gejala-gejala di bagan menandai gejala-gejala kelebihan estrogen, kekurangan estrogen, kelebihan progesteron dan kekurangan progesteron. Grafik ini dapat digunakan saat awal pasien konsultasi untuk menentukan apakah perempuan memerlukan tambahan hormonal dan kemudian di kunjungan berikutnya untuk menentukan apakah dia mendapat dosis yang tepat atau memerlukan tammbahan.

Grafik daftar gejala adalah alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi pasien saat mereka mulai menggunakan dosis hormon dan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas hormon rezim saat ini. Apoteker yang ingin membantu perempuan dengan kebutuhan hormon mereka harus menggunakan semua alat-alat yang tersedia,namun tidak terbatas pada evaluasi sejarah keluarga, gejala daftar grafik, atau air liur tingkat serum, pemantauan kepadatan tulang dan rahim,pemantauan sepenuhnya untuk menilai kebutuhan akan pasien.

X. PERSIAPAN-PERSIAPAN Paling Umum MENAMBAH HRT

Ada banyak perumusan-perumusan HRT yang sedang ditambah saat ini. Di antara paling umum adalah kapsul progesterone, krim Progesterone Topical, krim testosterone Topical, kapsul Estrogen rangkap tiga, kapsul Progesterone dengan Estrogen rangkap tiga, kapsul Progesterone dengan pembebasan lambat, Supositoria-supositoria Progesteron Vaginal, Tripel Estrogen dan Progesterone dengan kapsul testosterone ,Progesterone dalam Pluronic-Lecithin Organogel, kapsul Estrogen double, tablet isap Progesteron, dan kapsul testosterone.

XI. FORMULASI

Rx Double Estrogen 2.5 mg Capsules (Estriol 2 mg, Estradiol0.5 mg)
Estriol 200 mg
Estradiol 50 mg
Lactose OR 39.75 g
Starch OR 37.25 g
Methocel E4M with 10 g
Lactose 23.75 g
Prosedur untuk di atas kapsule ( masing-masing Rumusan adalah untuk 100 # 1
kapsule)
1. Campurlah estriol dan estradiol bedak bersama-sama.
2. Secara geometris, menyertakan lactose atau tajin dan campuran secara menyeluruh, atau
3. Secara geometris, menyertakan Methocel E4M, kemudian lactose dan campuran secara menyeluruh.
4. Encapsulate 100 kapsule, menggunakan suatu ukuran # 1 kapsule.
5. Menimbang sedikitnya 10 kapsule.
6. Label dan Paket.
Rx Triple Estrogen 2.5 mg Capsules (Estriol 2 mg, Estrone
0.25 mg, Estradiol 0.25 mg)
Estriol 200 mg
Estrone 25 mg
Estradiol 25 mg
Lactose OR 39.75 g
Starch OR 37.25 g
Methocel E4M with 10 g
Lactose 23.75 g
Meriksa prosedur untuk di atas kapsule ( masing-masing Rumusan adalah untuk 100 # 1 kapsule)
1. Campurlah estriol dan estradiol bedak bersama-sama.
2. Secara geometris, menyertakan lactose atau tajin dan campuran yang secara menyeluruh, atau
3. Secara geometris, menyertakan Methocel E4M, kemudian lactose dan campuran secara menyeluruh.
4. Encapsulate 100 kapsule, menggunakan suatu ukuran # 1 kapsule.
5. Meriksa[lah anak timbangan sedikitnya 10 kapsule.
6. label dan Paket.

Rx Triple Estrogen 2.5 mg, Progesterone 100 mg and
Testosterone 1 mg Capsules
Estriol 200 mg
Estradiol 25 mg
Estrone 25 mg
Progesterone 10 g
Testosterone 100 mg
Lactose 32.5 g (#1 capsule)
Prosedur untuk di atas kapsule ( masing-masing Rumusan adalah untuk 100 # 1
kapsule)
1. Campurlah estriol dan estradiol bedak bersama-sama.
2. Secara geometris, menyertakan lactose atau tajin dan campuran secara menyeluruh, atau
3. Secara geometris, menyertakan Methocel E4M, kemudian lactose dan campuran secara menyeluruh.
4. Encapsulate 100 kapsule, menggunakan suatu ukuran # 1 kapsule.
5. Meriksa[lah anak timbangan sedikitnya 10 kapsule.
6. label dan Paket.
Rx Progesterone 5% Cream
Progesterone, micronized 5 g
Glycerin qs
Dermabase 95

Prosedur:
1. Gosok[lah halus progesterone yang micronized dengan sedikit gliserin untuk membentuk suatu pasta lembut.
2. Secara geometris, menyertakan Dermabase dan campuran sampai lembut dan seragam.
3. label dan Paket.

Rx Progesterone 200 mg/mL in Pluronic Lecithin Organogel
Progesterone, Micronized 20 g
Propylene Glycol 20 mL
Lecithin:Isopropyl Palmitate Solution* 20 g
Pluronic F127 20% Gel** qs 100 mL
Prosedur:
1. Gosoklah halus progesterone yang micronized dengan sedikit gliserin untuk membentuk suatu pasta lembut.
2. Secara geometris, menyertakan Dermabase dan campuran sampai lembut dan seragam.
3. label dan Paket.



REFERENCES

Algrimm M. Natural hormone replacement: Individualized treatment vs “one-size-fits-all” therapy. Am J Natural Med 1997;4:6-7.
Donaldson AS, Jeffcoate L, Sufi SB. Assays of oestradiol and progesterone in saliva in the assessment of ovarian function. Front Oral Physiol 1984; 5:80-86.
Hardman JG, Limbird LE. Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics, 9th ed., New York, McGraw- Hill, 1996, pp 1411-1437, 1441-1455.
Herminingsih, Susi. 2007. Pengaruh Pemberian Terapi Pengganti Hormon Terhadap Indeks Stiffnes Arteri Karotis Pada Wanita Pasca Menopuse. http://www.indofamilywomen.com/index.php?option=com_content&task=view&id=835&Itemid=175. [Diakses tanggal 20 April 2009].
Huddleston DS. Menopause: The hormonal replacement therapy decision. In McElmurry BJ, Parker RS(eds). Annual Review of Women’s Health. New York, National League for Nursing Press, Vol. III, pp 33-45.
Lacy C, Armstrong, LL, Ingrim NB, Lance LL. Drug Information Handbook, 4th ed., Lexi-Comp INC, Hudson OH, 1996, pp 445-447, 451-452.
McEvoy GK. AHFS Drug Information-99, Bethesda MD, American Society of Health-System Pharmacists, 1999, pp 2377- 2381, 2474-2476, 2695-2698, 2700-2702.
Reynolds JEF (ed). MARTINDALE. The Extra Pharmacopoeia, ed 30. London, The Pharmaceutical Press, 1993, p 1192.
Testosterone, in Lund W, ed., The Pharmaceutical Codes, 12th ed., London, The Pharmaceutical Press, 1994, pp 1135-1136.



No comments:

Post a Comment