Friday, June 3, 2011

My First Novel-ANGPAU CINTA NAZWA



Miliki Segera Novel ACN Harga Rp. 35.000. Bagi yang mau bisa pesan ke No. 08997748868

SINOPSIS Novel

Sebuah hal yang menyedihkan dalam hidup ketika kita bertemu dengan seseorang, yang sangat berarti bagi kita, hanya untuk mengetahui pada akhirnya seseorang tersebut tidak ditakdirkan untuk bersama kita, sehingga kita harus dengan berat hati membiarkannya pergi dan berlalu.

Pria berambut ikal itu termenung di ujung taman pelataran rumah sakit. Menikmati semilir angin sore yang mengantarkan sang surya menuju rumahnya. Sinar merah keemasan yang memancar di langit nan sendu tak menyilaukannya untuk berhenti menatapnya. Ia menyandarkan punggungnya dalam diam seribu bahasa memikirkan hal yang selama ini menguras tenaganya.

Nazwa Canta Theresia Haruna. Nama itu begitu mengusik pikirannya sejak pertama kali mengenalnya di kelas 2 SMA. Begitu mengganggu jiwanya yang selama ini tidak pernah termasuki oleh wanita lain. Tapi nama itu seolah telah masuk ke dalam alam bawah sadarnya. Mengaguminya, yang begitu mengagungkan kesucian cinta. Syafiq terpekur. Sudah terlambatkah ia?

ENDORSEMENT

(Di tempatkan di depan cover) “Setiap novel menjanjikan sebuah konflik menarik di dalamnya. Begitu juga dengan novel yang Anda genggam ini. Konflik berat tentang keberimanan dikemas dengan renyah dan populer oleh Wianti tanpa kehilangan aspek dialogisnya. Selamat membaca diri lewat novel ini”

M. Irfan Hidayatullah M.Hum, penulis buku “Tabir”, Mantan Ketua Forum Lingkar Pena Pusat (2004-2009), dosen Fakultas Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

ENDORSEMENT

“Nilai-nilai apakah yang mampu menentramkan berbagai pertentangan duniawi seperti ras, warna kulit, dan tradisi-tradisi bumi? ISLAM adalah jawabnya. Wianti menuliskannya dalam tataran kesadaran akan hal itu. Islam adalah cinta bagi semua”

Izzatul Jannah, Ketua Forum Lingkar Pena Pusat (2009-2014), General Manager Penerbitan Balai Pustaka.

Setiap novel menjanjikan sebuah konflik menarik di dalamnya. Begitu juga dengan novel yang Anda genggam ini. Konflik berat tentang keberimanan dikemas dengan renyah dan populer oleh Wianti tanpa kehilangan aspek dialogisnya. Selamat membaca diri lewat novel ini.

M. Irfan Hidayatullah M.Hum, penulis buku “Tabir”, Mantan Ketua Forum Lingkar Pena Pusat (2004-2009), dosen Fakultas Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

“Percintaan beda ras selalu menimbulkan polemik. Meski begitu, tetap ada solusi yang terbaik, seperti dalam novel ini.”

Ali Muakhir –penulis Si Olin,

peraih Adikarya Ikapi, dan masuk rekor MURI sebagai penulis buku paling banyak di Indonesia.


No comments:

Post a Comment